Sabtu, 19 Oktober 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI





TUGAS
PEREKONOMIAN INDONESIA
 
 





TENTANG :
“ PERTUMBUHAN EKONOMI ”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 MANAJEMEN B SEM.III :

             






UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2012








“KATA PENGANTAR”

            Puji syukur penulis panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA, karena atas penyertaannya sehingga penyusunan makalah ini bisa selesai dengan baik, guna memenuhi dan melengkapi tugas perekonomian Indonesia mengenai “Pertumbuhan Ekonomi”.
Dalam proses penulisan makalah ini kami penulis banyak menemui kesulitan dalam menjabarkan materi dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, namun kami menyadari banyaknya kekurangan dalam menyajikannya. Oleh karena itu, kami sangat menghargai bantuan dari segala pihak yang telah memberi bantuan baik berupa dukungan semangat dari orang tua, buku-buku, serta bermacam-macam bahan penulisan sehingga makalah ini dapat terwujud. Maka dari itu kami penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen mata kuliah perekonomian Indonesia yang telah memberi bimbingan berupa materi, orang tua, dan juga teman-teman yang telah memberi saran, sehingga kami dapat menyelesaikannya. Demi kesempurnaan makalah ini, kami penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca.
Dengan demikian, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca mengenai Perekonomian Indonesia.
            Selamat membaca, Tuhan Yesus Memberkati.


                                                                                                           Tondano, September 2012


                                                                                                                         Penulis     






“daftar isi”

Halaman Judul                      .......................................................................................................
Kata Pengantar             ...............................................................................................................      i
Daftar Isi                .....................................................................................................................     ii
BAB I  PENDAHULUAN :
            A. Latar Belakang             ..............................................................................................     1
            B. Rumusan Masalah           ............................................................................................     1
            C. Tujuan Penulisan        .................................................................................................     1
BAB II  PEMBAHASAN :
            A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi            .................................................................     2
            B. Teori Pertumbuhan Ekonomi           ...........................................................................     2
            C. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi            ...............................................................     7
            D. Pembangunan Ekonomi & Pertumbuhan Ekonomi       .............................................     9
            E. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi              ...................................................................     9
            F. Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi                ..........................................................   10
            G. Strategi Pertumbuhan Ekonomi             .....................................................................   10
            H. Peranan Penting Pemerintah Dalam Pertumbuhan Ekonomi              ........................   11
            I.  Aspek Hubungan Ekonomi Internasional
                 Pertumbuhan Ekonomi                       .........................................................................   11
            J. Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
                 & Di Sulawesi Utara                    ...............................................................................   12
BAB III  PENUTUP :
            A. Kesimpulan                                   ..............................................................................   15
            B. Saran                                         ..................................................................................   15
DAFTAR PUSTAKA                              ...................................................................................   16








Babi
“pendahuluan”

A. Latar Belakang
                Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan  ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan  kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan  yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.
            Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruas jalan.
            Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pertumbuhan ekonomi?
2.      Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi?
3.      Bagaimana  menghitung pertumbuhan ekonomi ?
4.      Hal-hal apa yang dilihat dalam  penghitungan pertumbuhan  ekonomi ?
5.      Apa manfaat pertumbuhan ekonomi ?
6.      Bagaimana aspek hubungan ekonomi internasional dalam pertumbuhan ekonomi
7.      Bagaimana kondisi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan di Sulawesi Utara

C. Tujuan Penulisan
1.      Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi
2.      Dapat menghitung pertumbuhan ekonomi
3.      Dapat mengetahui manfaat pertumbuhan ekonomi
4.      Dapat mengetahui bagaimana kondisi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Sulawesi Utara.


Bab ii
“pembahasan”

A.   Pengertian Pertumbuhan Ekonomi       
            Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
            Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.
            Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai “kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.
B. Teori Pertumbuhan Ekonomi
            Teori dibangun berdasarkan pengalaman, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:



1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
            Aliran historis berkembang di Jerman dan kemunculannya merupakan reaksi terhadap pandangan kaum klasik yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat dengan revolusi industri, sedangkan aliran historis menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dilakukan secara bertahap. Pelopor aliran historis antara lain, Frederich List, Karl Bucher, Bruno Hildebrand, Wegner Sombart, dan W.W. Rostow.
Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
a.      Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
-          Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri :
- Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
- Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
- Belum ada pertukaran barang dan jasa

-          Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Meningkatnya kebutuhan manusia
- Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
- Timbulnya pertukaran barang dan jasa
- Pertukaran belum didasari profit motive

-          Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut :
1. Tingkat prakapitalis. Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
     - Kehidupan masyarakat masih statis
     - Bersifat kekeluargaan
     - Bertumpu pada sektor pertanian
     - Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
     - Hidup secara berkelompok




2. Tingkat kapitalis. Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
     - Kehidupan masyarakat sudah dinamis
     - Bersifat individual
     - Adanya pembagian pekerjaan
     - Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
3. Tingkat kapitalisme raya. Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
     - Usahanya semata-mata mencari keuntungan
     - Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
     - Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern
     - Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
     - Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh
4. Tingkat kapitalisme akhir. Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
     - Munculnya aliran sosialisme
     - Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
     - Mengutamakan kepentingan bersama

b.      Friedrich List (1789-1846)
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut :
1. Masa berburu dan pengembaraan
2. Masa beternak dan bertani
3. Masa bertani dan kerajinan
4. Masa kerajinan, industri, perdagangan

c.       Karl Butcher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1. Masa rumah tangga tertutup
2. Rumah tangga kota
3. Rumah tangga bangsa
4. Rumah tangga dunia

d.      Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
1. Masyarakat Tradisional (The Traditional Society).
- Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
- Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
- Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
       2. Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
            - Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
            - Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.


       3. Periode Lepas Landas (The take off)
            - Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
            -  Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
            - Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
            - Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
            - Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
       4. Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
            - Merupakan perkembangan terus menerus bagaimana perekonomian tumbuh secara teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
            - Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
            - Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
            - Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
            - Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern.
       5. Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
            - Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
            - Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
            - Kesempatan kerja penuh sehingga pendapatan nasional tinggi.
            - Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi

2. Teori Klasik dan Neo Klasik
     a. Teori Klasik
          Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik, ada 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Dalam teori pertumbuhan mereka, dimisalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan.
          Berdasarkan kepada teori pertumbuhan ekonomi klasik yang baru diterangkan, dikemukakan suatu teori yang menjelaskan perkaitan di antara pendapatan per kapita dan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori penduduk optimum. Teori pertumbuhan klasik dapat dilihat bahwa apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Akan tetapi apabila penduduk semakin banyak, hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi, yaitu produksi marjinal akan mulai mengalami penurunan. Oleh karenanya pendapatan nasional dan pendapatan per kapita menjadi semakin lambat pertumbuhannya.
          Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf  hidup. Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital, kemajuan teknologi, serta kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga kerja cenderung mengimbangi berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang.
Penyebab rendahnya pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk sangat cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi.
-          Teori pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith :
Teori Pertumbuhan ekonomi Adam Smith ditandai oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu :
  1. Pertumbuhan penduduk
  2. Pertumbuhan output total

Pertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini.
  1. sumber-sumber alam
  2. tenaga kerja (pertumbuhan penduduk
  3. jumlah persediaan
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
-          Teori pertumbuhan ekonomi menurut David Ricardo :
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf  hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.  Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga perekonomian akan berada pada taraf kemandegan.
     b. Teori Neoklasik
          Teori pertumbuhan Neo-klasik melihat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari segi penawaran. Menurut teori ini, yang dikembangkan oleh Abramovits dan Solow pertumbuhan ekonomi tergantung kepada perkembangan faktor-faktor produksi. Dalam persamaan, pandangan ini dapat dinyatakan dengan persamaan:
AY = f (AK,AL,AT)
Dimana :
AY adalah tingkat pertumbuhan ekonomi
AK adalah tingkat pertumbuhan modal
AL adalah tingkat pertumbuhan penduduk
At adalah tingkat pertumbuhan teknologi



          Analisis solow selanjutnya membentuk formula matematik untuk persamaan itu dan seterusnya membuat pembuktian secara kajian empiris untuk menunjukkan kesimpulan berikut: faktor terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.
Teori pertumbuhan ekonomi Robert Sollow :
       Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja. Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.

Teori pertumbuhan ekonomi Harrod dan Domar :
       RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbuhan ekonomi menurut Harrod dan domar akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal dan produktivitas tenaga kerja. Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja

Teori pertumbuhan ekonomi Joseph Schumpeter :
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.

C. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi
            Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi :
            - Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
            - Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
            Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.
Karena itu, untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun.
            PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat.
            Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
            Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.


            Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
            Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
            Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1)   Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensi dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP).
(2)   Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.

       Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
       Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan Gross National Product (GNP) tahun yang sedang berjalan dengan GNP tahun sebelumnya.
       g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
Ket : g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin

       Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?

       Jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Jadi, tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 adalah 11,19%.
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi didefinisikan sebagai kenaikan dari GDP riil per kapita.  Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
            Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.

2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)

D. Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
            Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi :
1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan  produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan.

Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi :
1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
4. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat

E.   Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
       Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
       1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional.Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
       2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional.
       3. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga Internasional Lainnya.
       4. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumber daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)

F. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
  • Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
  • Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
  • Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
  • Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
  • Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal yaitu tanah, bangunan, kendaraan, peralatan, investasi uang, dll sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

G.  Strategi pertumbuhan ekonomi        

  1. Industrialisasi dan Pembangunan Pertanian
            Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan secara relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan jalan, saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang sama.
       Dengan demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri tanpa menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan atau kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan pendapatan di sektor tersebut.
  1. Strategi Impor dan Promosi Ekspor
Stategi industrialisasi via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan membangun industri yang menghasilkan barang-barang yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain adalah strategi industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan pada industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan produksi dalam negeri yang mempunyai keunggulan hingga dapat memproduksinya dengan biaya rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar internasional. Strategi ini secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa bersaing di pasar internasional.

H. Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi
1.    Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
2.      Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasar masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
3.       Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi.
4.    Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi; tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat direalisasikan.
I. Aspek Hubungan Ekonomi Internasional Dalam Pertumbuhan Ekonomi
A.    Perluasan Perdagangan
         Negara-negara maju telah berkembang merupakan sumber atau pensupplai barang-barang kapital. Di samping itu mereka juga merupakan pasar yang luas dan cukup besar yang membeli ekspor hasil-hasil pertanian, pertambangan, bahan mentah, ataupun barang-barang manufaktur oleh negara-negara sedang berkembang.

           Penurunan harga di pasar dunia akan bahan-bahan mentah produk pertanian ataupun hasil pertambangan akan sama seperti halnya turunnya harga minyak bumi ataupun harga tembaga di pasaran internasional.

B.    Aliran Penanaman Modal (Investasi) Asing
          Aliran kapital atau investasi asing dari luar negeri baik oleh sector pemerintah maupun swasta asing dapat merupakan suplemen atau pelengkap bagi usaha pemecahan lingkaran setan kemiskinan. Penanaman modal asing banyak bergerak di sektor eksplorasi sumber alam berupa pertambangan, kehutanan, perikanan, dan juga di sektor manufacturing. Swasta asing yang melakukan investasi umumnya merupakan perusahaan besar multinasional.

C.      Bantuan Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman
          Bantuan asing bisa diberikan secara langsung atau melalui lembaga keuangan internasional. Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau pinjaman yang diberikan oleh US-AID (United State Agency for International Development), suatu lembaga bantuan luar negeri pemerintah Amerika Serikat, atau dari badan-badan luar negeri yang serupa dari negara-negara maju telah berkembang lainnya.

J. Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Dan Di Sulawesi Utara
            -  Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia :
            Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 adalah sebesar 6,1%. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mengungkapkan laju perekonomian pada kuartal III dan IV/2012 minimal berada di level 6,6% sehingga sasaran pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam APBN 2012 sebesar 6.5% dapat tercapai. Pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal I dan II/2012 yang masing-masing sebesar 6,3% dan 6,4% merupakan modal untuk menggapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada periode selanjutnya.Pertumbuhan tersebut menggambarkan perekonomian yang kuat dan dapat diandalkan, karena ditopang oleh konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah. Jika  kuartal III kuartal IV bisa 6,6% atau ada di atas itu, [pertumbuhan ekonomi 2012] bisa 6,5. Berdasarkan prognosis pemerintah, produk domestik bruto (PDB) pada semester II/2012 tumbuh pada kisaran 6,3%--6,6%. Didorong oleh laju konsumsi masyarakat 4,8%--5,0%, konsumsi pemerintah 7,1%--7,3%, investasi 11,1%--11,3%, ekspor 7,1%--7,3%, dikurangi impor 9,8%--10,0%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada semester II/2012 juga didorong oleh belanja pemerintah dan arus investasi langsung yang makin meningkat, pembangunan infrastruktur, daya saing, dan produktivitas sektor-sektor ekonomi. Juga tingkat ekspor untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Jika kinerja ekspor positif, maka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2012 dapat lebih tinggi dari 6,4%. Ya, kuncinya ekspor. Apakah kita bisa dekat ke 7% atau lebih dari 7% itu tergantung ekspor.
Pertumbuhan  Ekonomi  Indonesia  tercatat sebagai negara  dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dunia setelah Cina. Dengan pertumbuhan ekonomi 6,35 persen, Indonesia masuk dalam jajaran eliter perekonomian dunia. masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dengan kontribusi mencapai 53,5%.


Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya kalah dengan Cina. Sepanjang semester I tahun 2012, pertumbuhan yang mencapai 6,35 persen hanya dikalahkan oleh Cina yang mencatat pertumbuhan ekonomi 7,85 persen. Indonesia mencatat tren kenaikan dengan pertumbuhan ekonomi 6,3 persen triwulan I dan naik menjadi 6,4 persen pada triwulan II. Sedangkan Tiongkok justru melambat yakni dari 8,1 persen menjadi 7,6 persen. Saat ini, Indonesia cukup jauh meninggalkan pesaingnya seperti Thailand yang sepanjang semester I tahun 2012 tumbuh 2,3 persen, Vietnam 4,3 persen, dan Malaysia 5,15 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mengalahkan pertumbuhan ekonomi empat negara lain yang tergabung dalam kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan). Pertumbuhan ekonomi India hanya 5,35 persen, Rusia 4,45 persen Afrika Selatan 2,55 persen, sementara Brasil hanya mampu tumbuh pada angka 0,65 persen. Kabar ini tentu menjadi kabar baik bagi kita, suka atau tidak susunan tim ekonomi secara jelas menggambarkan keberhasilannya. Pertumbuhan ekonomi suatu negara yang tinggi ini tentu akan berkorelasi dengan penyerapan tenaga kerja, serta berkurangnya angka pengangguran bagi suatu negara. Hal lain adalah angka kemiskinan akan mengalami penurunan. Layaklah kita mengapresiasi kinerja tim ekonomi Indonesia yang telah mampu memberikan yang terbaik, sehingga Indonesia masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus di tengah badai krisis ekonomi Eropa. Walaupun mungkin ada dampak lain seperti ekspor tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih tinggi patut diacungi jempol.
            - Pertumbuhan Ekonomi Di Sulawesi Utara :
            Pertumbuhan Ekonomi (PE) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang memiliki wilayah 15 Kabupaten dan Kota, diprediksikan pada tahun 2012 bisa mencapai 8,5 persen, sementara pertumbuhan ekonomi provinsi itu pada 2011 mencapai 7,7 persen. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan II 2012 tumbuh sebesar 7,47 persen. Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni yakni sektor industri yakni sebesar 9,63 persen kemudian diikuti sektor-sektor lainnya. Sektor lain yang mengalami peningkatan yakni sektor sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,40 persen, dan sektor keuangan sebesar 8,20 persen. Namun bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2012 sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh 16,10 persen, sektor pertanian 15,96 persen dan sektor angkutan komunikasi 15,50 persen. Selain sektor bangunan, semua sektor ekonomi secara year on year mengalami pertumbuhan. Sektor yang paling kecil kontribusinya terhadap pertumbuhan adalah sektor listrik, gas, dan air yang hanya mampu menyumbang sebesar 0,13 persen. Sub-sektor bahan makanan mampu tumbuh positif sebesar 3,69 persen. Hal ini karena ada peningkatan produksi pada khususnya didaerah sentra beras yaitu Kabupaten Bolmong yang mengalami panen di sebagian daerah. Kestabilan harga Kota Manado sampai dengan akhir triwulan II  2012 cukup terjaga, tercermin dari tingkat inflasi yang berada dibawah tingkat inflasi nasional dan Zona Sulampua. Pada akhir triwulan II 2012 inflasi Kota Manado tercatat sebesar 3,73% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,53% (yoy) dan tingkat inflasi Zona Sulampua yang tercatat sebesar 4,15% (yoy) serta lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi Kota Manado periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar 5,15% (yoy). Namun demikian, terjadi peningkatan laju inflasi apabila dibandingkan triwulan lalu  yang tercatat sebesar 0,95% (yoy). Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, tekanan Inflasi secara tahunan terutama didorong oleh meningkatnya tekanan kelompok bahan makanan yang harganya bergejolak (volatile foods) dan kelompok administered price.
Kinerja perbankan Sulawesi Utara terus menunjukkan perkembangan yang baik sebagaimana tercermin dari meningkatnya fungsi intermediasi perbankan serta terjaganya risiko kredit. Pada triwulan II 2012 aset perbankan Sulut tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan lalu tercatat sebesar 23,55% (yoy), sejalan dengan meningkatnya laju pertumbuhan kredit yang tercatat sebesar 21,54% (yoy). Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatat pertumbuhan positif meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sehingga tercatat sebesar 21,95% (yoy). Dengan demikian Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan di Sulawesi Utara berada pada level 113,92% di akhir triwulan II 2012. Beberapa aspek yang mencerminkan stabilitas sistem perbankan seperti aspek risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan indikator lainnya relatif terkendali. Non Performing Loans (NPLs) relatif terjaga berada pada nilai dibawah batas ketentuan BI yaitu dibawah 5%. Kinerja perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan III-2012 diperkirakan tumbuh pada kisaran 7,42% - 7,82% (yoy). Beberapa faktor yang mendorong laju pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan III-2012 diantaranya adalah peningkatan sumber pendapatan masyarakat seperti pencairan gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang bertepatan dengan beberapa event musiman yakni liburan sekolah, perayaan pengucapan syukur, dan hari raya Idul Fitri. Selain itu, pembangunan proyek pemerintah dan swasta juga turut berkontribusi terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi Sulut triwulan III-2012. Sementara itu, Laju inflasi Kota Manado pada triwulan III 2012 diperkirakan akan mengalami sedikit peningkatan, yakni berada pada kisaran 4,84%±1% (yoy).  Tekanan inflasi relatif terjaga didukung oleh melandainya harga global komoditas internasional dan masih memadainya kapasitas produksi seiring dengan pertumbuhan investasi, ditengah peningkatan permintaan domestik. Namun demikian, terdapat faktor risiko internal dan eksternal yang dapat memberikan tekanan inflasi fundamental pada triwulan depan, diantaranya tendensi kenaikan ekspektasi masyarakat Sulut dan kenaikan harga komoditas gula pasir terkait kebijakan pembatasan peredaran gula pasir.
            Sulut mampu meghadapi krisis, karena pemerintah melakukan beberapa terobosan yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mampu mengatasi krisis dengan memangun sektor pertanian, perikanan dan juga jasa dan perdagangan serta pariwisata. Hasil terbesar pertumbuhan ekonomi saat ini lebih dominan dari sektor jasa perhotelan dan restoran, yakni mencapai 2 persen dari 21 persen total kontribusi sektoral. Pada tahun-tahun sebelumnya, sektor pertanian menjadi motor penggerak perekonomian daerah, kini sektor pertanian menyumbang 0,52 persen. Berharap sektor agro akan tumbuh kembali dan mampu mengkontribusi pertumbuhan ekonomi secara maksimal. Apalagi pada Masterplan Percepatan, Perluasan, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Sulut masuk dalam koridor Sulawesi sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan nasional. 
            Dengan kondisi ini, pertumbuhan ekonomi Sulut yang mencapai 7,47 persen ini, masih lebih baik dari pertumbuhan ekonomi skala nasional. Pertumbuhan ekonomi dalam skala nasional hanya mencapai sebesar 6,3 persen.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ekonomi di suatu negara yaitu iklim, pendidikan, hak properti, ketersediaan infrastruktur, dan juga kewirausahaan. Enterpreneurship mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan berbagai cara antara lain melalui inovasi produk dan proses produksi serta peningkatan produktifitas melalui peningkatan persaingan. Selain itu, kewirausahaan juga berperan menjembatani gap antara pengetahuan dan pasar, menciptakan bisnis baru dan membawa produk baru ke pasar. BI membuat program pelatihan kewirausahaan. Dengan pelatihan ini akan berperan menjembatani teori dan pengetahuan sehingga dapat menggarap pasar secara baik dan mendalam lagi.
Program ini selain dilaksanakan di kantor pusat Bank Indonesia. Selain itu, program ini juga dilaksanakan di kantor perwakilan Bank Indonesia yaitu Surabaya, Bandung, Semarang, Makassar, Denpasar, Palembang, dan Yogyakarta.
Target grup program kewirausahaan ini antara lain mahasiswa,  TKI, dan masyarakat umum. Selain itu, BI juga akan komit melakukan pendampingan yang berkelanjutan terhadap calon wirausaha, termasuk mendukung upaya calon wirausaha dalam pencarian sumber dana kepada pihak perbankan.





Bab iii
“ penutup ”

A. Kesimpulan
            Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
            Banyak teori yang mengemukakan tentang teori pertumbuhan ekonomi, yaitu teori historis, klasik dan neoklasik.
            Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi :
            - Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
            - Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)

            Dalam pertumbuhan ekonomi peran pemerintah sangat penting untuk mendukung menciptakan suasana yang baik sehingga laju ekonomi dapat dicapai dengan baik. Apabila suasana yang baik dalam suatu negara sudah tercipta maka minat para investor untuk menanamkan modalnya akan meningkat, persaingan perdagangan bagus dan masyarakat akan merasa aman dalam melakukan aktifitas sehari-harinya.

B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan informasi dari apa pertumbuhan ekonomi itu, teori pertumbuhan ekonomi, cara perhitungan, dan manfaat pertumbuhan ekonomi, juga kondisi pertumbuhan ekonomi saat ini. Juga lebih menambah pengetahuan kita dibidang perekonomian Indonesia terlebih khusus tentang pertumbuhan ekonomi.
Sebagai  generasi muda, marilah kita berusaha membantu pemerintah dalam usaha mengembangkan perekonomian. Walaupun dalam hal yang kecil seperti berbisnis kecil-kecilan dan menjalankan kewajiban kita kepada pemerintah dengan baik. Karena, Pertumbuhan perekonomian membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Yaitu jika perekonomian dinegara kita baik, maka negara kita akan sejahtera dan akan lebih maju lagi seperti negara-negara yang lain.





“ DAFTAR PUSTAKA ”

-          Wikipedia Internet
-     manado.tribunnews.com

-           

           


2 komentar:

  1. Ini blog pertama saya.. Semoga bermanfaat yah ? :D

    BalasHapus
  2. Teton Ridge Titanium Wallet - TITanium Arts
    Teton Ridge Titanium Wallet – TITanium Arts. titanium lug nuts Teton Ridge Titanium Wallet – TITanium Arts titanium wheels · Teton Ridge TITNNACOR. Teton Ridge TITNACOR. titanium screws Teton Ridge titaum TITNACOR. Teton Ridge titanium properties TITNACOR. Teton Ridge TITNACOR.

    BalasHapus