|
TENTANG
:
“
PERTUMBUHAN EKONOMI ”
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 2 MANAJEMEN B SEM.III :
UNIVERSITAS
NEGERI MANADO
FAKULTAS
EKONOMI
TAHUN
2012
“KATA PENGANTAR”
Puji
syukur penulis panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA, karena atas penyertaannya
sehingga penyusunan makalah ini bisa selesai dengan baik, guna memenuhi dan melengkapi tugas perekonomian
Indonesia mengenai “Pertumbuhan Ekonomi”.
Dalam
proses penulisan makalah ini kami penulis banyak menemui kesulitan dalam
menjabarkan materi dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, namun kami
menyadari banyaknya kekurangan dalam menyajikannya. Oleh karena itu, kami
sangat menghargai bantuan dari segala pihak yang telah memberi bantuan baik
berupa dukungan semangat dari orang tua, buku-buku, serta bermacam-macam bahan
penulisan sehingga makalah ini dapat terwujud. Maka dari itu kami penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen-dosen mata kuliah perekonomian Indonesia yang telah
memberi bimbingan berupa materi, orang tua, dan juga teman-teman yang telah
memberi saran, sehingga kami dapat menyelesaikannya. Demi kesempurnaan makalah
ini, kami penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca.
Dengan
demikian, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
pembaca mengenai Perekonomian Indonesia.
Selamat
membaca, Tuhan Yesus Memberkati.
Tondano, September 2012
Penulis
“daftar isi”
Halaman
Judul .......................................................................................................
Kata
Pengantar ............................................................................................................... i
Daftar
Isi ..................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN :
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN :
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi ................................................................. 2
B. Teori Pertumbuhan Ekonomi ........................................................................... 2
C. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi ............................................................... 7
D. Pembangunan Ekonomi &
Pertumbuhan Ekonomi ............................................. 9
E. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi ................................................................... 9
F. Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi .......................................................... 10
G. Strategi Pertumbuhan Ekonomi ..................................................................... 10
H. Peranan Penting Pemerintah Dalam
Pertumbuhan Ekonomi ........................ 11
I.
Aspek Hubungan Ekonomi Internasional
Pertumbuhan Ekonomi ......................................................................... 11
J. Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Di
Indonesia
& Di Sulawesi Utara ............................................................................... 12
BAB
III PENUTUP :
A. Kesimpulan .............................................................................. 15
B. Saran .................................................................................. 15
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................... 16
Babi
“pendahuluan”
A. Latar Belakang
Selama ini banyak negara sedang berkembang
telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak
permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran
tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat
kemiskinan, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan
kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya
cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut
dengan kemiskinan. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi
pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli
mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari
keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada
pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan
perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan
meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor
industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui
pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruas jalan.
Perubahan-perubahan
pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan
ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional,
dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara
terus-menerus.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
pertumbuhan ekonomi?
2.
Apa perbedaan
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi?
3.
Bagaimana menghitung pertumbuhan ekonomi ?
4.
Hal-hal apa yang
dilihat dalam penghitungan pertumbuhan ekonomi ?
5.
Apa manfaat
pertumbuhan ekonomi ?
6.
Bagaimana aspek hubungan ekonomi
internasional dalam pertumbuhan ekonomi
7.
Bagaimana kondisi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia dan di Sulawesi Utara
C. Tujuan Penulisan
1.
Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan ekonomi
2.
Dapat menghitung pertumbuhan ekonomi
3.
Dapat mengetahui manfaat pertumbuhan
ekonomi
4.
Dapat mengetahui bagaimana kondisi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Sulawesi Utara.
Bab ii
“pembahasan”
A.
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ( Economic
Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran
masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih
baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai
proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi
pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa
yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari
pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi
adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Perekonomian dikatakan
mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan
faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun
sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang
lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi
ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin
tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain
yaitu distribusi pendapatan.
Simon Kuznet mendefenisikan
pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai “kemampuan negara itu untuk
menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya,
pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan
serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.
B. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori
dibangun berdasarkan pengalaman, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar
untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang
mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut
sebagai berikut:
1. Teori
Pertumbuhan Ekonomi Historis
Aliran historis berkembang di Jerman
dan kemunculannya merupakan reaksi terhadap pandangan kaum klasik yang
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat dengan revolusi industri,
sedangkan aliran historis menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dilakukan secara
bertahap. Pelopor aliran historis antara lain, Frederich List, Karl Bucher,
Bruno Hildebrand, Wegner Sombart, dan W.W. Rostow.
Teori
ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
a. Werner
Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
-
Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua
kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga
tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki
ciri-ciri :
- Kegiatan manusia
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
- Setiap individu
sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
- Belum ada pertukaran
barang dan jasa
-
Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini,
kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak
dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan
keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan
jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk
mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa
kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Meningkatnya
kebutuhan manusia
- Adanya pembagian
tugas sesuai dengan keahlian
- Timbulnya pertukaran
barang dan jasa
- Pertukaran belum
didasari profit motive
-
Masa kapitalis
Pada masa ini muncul
kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis
memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum
kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan
mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai
berikut :
1. Tingkat
prakapitalis. Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
- Kehidupan masyarakat masih statis
- Bersifat kekeluargaan
- Bertumpu pada sektor pertanian
- Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
- Hidup secara berkelompok
2.
Tingkat kapitalis. Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
- Kehidupan masyarakat sudah dinamis
- Bersifat individual
- Adanya pembagian pekerjaan
- Terjadi pertukaran untuk mencari
keuntungan
3.
Tingkat kapitalisme raya. Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
- Usahanya semata-mata mencari keuntungan
- Munculnya kaum kapitalis yang memiliki
alat produksi
- Produksi dilakukan secara masal dengan
alat modern
- Perdagangan mengarah kepada ke persaingan
monopoli
- Dalam masyarakat terdapat dua kelompok
yaitu majikan dan buruh
4.
Tingkat kapitalisme akhir. Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
- Munculnya aliran sosialisme
- Adanya campur tangan pemerintah dalam
ekonomi
- Mengutamakan kepentingan bersama
b.
Friedrich List (1789-1846)
Menurut Friendrich
List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai
berikut :
1. Masa berburu dan
pengembaraan
2. Masa beternak dan
bertani
3. Masa bertani dan
kerajinan
4. Masa kerajinan,
industri, perdagangan
c.
Karl Butcher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1. Masa rumah tangga tertutup
2. Rumah tangga kota
3. Rumah tangga bangsa
4. Rumah tangga dunia
d. Walt
Whiteman Rostow (1916-1979)
W.W.Rostow mengungkapkan teori
pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth
menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai
berikut:
1. Masyarakat
Tradisional (The Traditional Society).
- Merupakan masyarakat yang mempunyai
struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
- Belum ada ilmu pengetahuan dan
teknologi modern
- Terdapat suatu batas tingkat output
per kapita yang dapat dicapai
2. Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the
preconditions for take off)
-
Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam
proses transisi.
-
Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi
baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
3.
Periode Lepas Landas (The take off)
-
Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang
pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
- Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi diperluas
-
Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
-
Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih
dari jumlah pendapatan nasional.
-
Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada
mengalami ekspansi dengan cepat.
4.
Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
-
Merupakan perkembangan terus menerus bagaimana perekonomian tumbuh secara
teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
-
Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari
pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
-
Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
-
Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
-
Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri
pad masa take off dengan penerapan teknologi modern.
5.
Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
-
Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak
ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
-
Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat
mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang,
dan pangan.
-
Kesempatan kerja penuh sehingga pendapatan nasional tinggi.
-
Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi
2. Teori Klasik
dan Neo Klasik
a.
Teori Klasik
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik, ada 4 faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok
barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang
digunakan. Dalam teori pertumbuhan mereka, dimisalkan luas tanah dan kekayaan
alam adalah tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan.
Berdasarkan kepada teori pertumbuhan ekonomi klasik yang
baru diterangkan, dikemukakan suatu teori yang menjelaskan perkaitan di antara
pendapatan per kapita dan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori
penduduk optimum. Teori pertumbuhan klasik dapat dilihat bahwa apabila terdapat
kekurangan penduduk, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan
per kapita. Akan tetapi apabila penduduk semakin banyak, hukum hasil tambahan
yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi, yaitu produksi
marjinal akan mulai mengalami penurunan. Oleh karenanya pendapatan nasional dan
pendapatan per kapita menjadi semakin lambat pertumbuhannya.
Pertambahan penduduk berarti
pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang
Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk
rata-rata serta penurunan taraf hidup.
Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital, kemajuan teknologi, serta
kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga kerja cenderung mengimbangi
berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang.
Penyebab
rendahnya pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya hukum
penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk sangat
cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa
pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan
teknologi.
-
Teori pertumbuhan ekonomi menurut Adam
Smith :
Teori
Pertumbuhan ekonomi Adam Smith
ditandai oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu :
- Pertumbuhan penduduk
- Pertumbuhan output total
Pertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh
3 komponen berikut ini.
- sumber-sumber alam
- tenaga kerja (pertumbuhan penduduk
- jumlah persediaan
Teori Adam Smith
beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya
pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat
pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang
berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
-
Teori pertumbuhan ekonomi menurut David
Ricardo :
Ricardo berpendapat
bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali
lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan
tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat
digunakan untuk membiayai taraf hidup
minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state).
Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles
of Political and Taxation. Pendapat
Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus,
menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu,
dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur
(satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga perekonomian
akan berada pada taraf kemandegan.
b. Teori Neoklasik
Teori pertumbuhan Neo-klasik melihat dari
sudut pandang yang berbeda, yaitu dari segi penawaran. Menurut teori ini, yang
dikembangkan oleh Abramovits dan Solow pertumbuhan ekonomi tergantung kepada
perkembangan faktor-faktor produksi. Dalam persamaan, pandangan ini dapat
dinyatakan dengan persamaan:
AY
= f (AK,AL,AT)
Dimana :
AY adalah tingkat
pertumbuhan ekonomi
AK adalah tingkat
pertumbuhan modal
AL adalah tingkat
pertumbuhan penduduk
At adalah tingkat
pertumbuhan teknologi
Analisis solow selanjutnya membentuk
formula matematik untuk persamaan itu dan seterusnya membuat pembuktian secara
kajian empiris untuk menunjukkan kesimpulan berikut: faktor terpenting yang
mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan pertambahan
tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan
pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.
Teori pertumbuhan ekonomi Robert Sollow :
Rober
Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang
dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya
pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input
utama. Yaitu modal dan tenaga kerja. Robert Solow berpendapat bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia,
akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun
pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh
karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai
sumber daya yang positif.
Teori pertumbuhan ekonomi Harrod dan Domar :
RF. Harrod
dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbuhan ekonomi menurut Harrod dan domar akan
terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal dan produktivitas tenaga
kerja. Teori
ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini
juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
Teori pertumbuhan ekonomi Joseph Schumpeter :
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu
negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di
bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya
inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
C. Perhitungan
Pertumbuhan Ekonomi
Indikator yang digunakan untuk
menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi :
-
Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik
Bruto)
-
Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional
Bruto)
Dalam
praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB,
karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang
bersangkutan.
Karena itu, untuk dapat
mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa
yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product
(GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam
suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun.
PDB
jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini
lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan
kesejahteraan penduduk di suatu tempat.
Lalu
bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa
diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu
saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan
berdasarkan nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur
setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
Nilai
total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB
nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke
waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga
dasarnya.
Jika
nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah
nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil
tersebut dipilihlah satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua
barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada
tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya
berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
Perubahan
PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah
yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai
“pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang
dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
Ada
banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa,
namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1)
Sumber
pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,
yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c)
peningkatan efisiensi dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja
dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika
ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika
perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan
peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat
diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut
sebagai Total Factor Productivity (TFP).
(2)
Terjadinya
penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa output
dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan
penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada
output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa
seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Rumus
menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
Pertumbuhan
ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan Gross National Product
(GNP) tahun yang sedang berjalan dengan GNP tahun sebelumnya.
g =
{(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
Ket : g =
tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh
soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan
PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya
berada pada tahun 2007 ?
Jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Jadi,
tingkat
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 adalah 11,19%.
Sumber Kenaikan
Pertumbuhan Ekonomi didefinisikan sebagai kenaikan dari GDP riil per
kapita. Kenaikan GDP dapat muncul
melalui:
1. Kenaikan penawaran
tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang
meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap
sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif
dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik
atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan
keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik
menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung
jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber
lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan
produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan
menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran.
Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan
teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan
Fair, 1999;326)
D. Pembangunan Ekonomi
dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan
ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka
panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi
biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat
indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi
ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan
ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan
teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan
kemampuan berorganisasi dan manajemen.
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan
Ekonomi :
1.
Pembangunan ekonomi
lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2.
Pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar
pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan.
Persamaan
Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi :
1. Kedua-duanya
merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2. Pokok
permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab
pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
4. Kedua-duanya berdampak kepada
kesejahteraan rakyat
E. Manfaat
Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat
Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Laju
pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional.Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan
semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2. Sebagai
dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional.
3. Sebagai dasar penentuan prioritas
pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga Internasional Lainnya.
4. Sebagai
dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumber daya (tenaga
kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)
F. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah:
- Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya
dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM.
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.
- Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar
negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber
daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
- Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan,
pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh
mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas
serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
- Faktor Budaya
Faktor
budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan
diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
- Sumber Daya Modal
Sumber daya
modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal yaitu tanah, bangunan, kendaraan,
peralatan, investasi uang, dll sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran
pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.
G. Strategi pertumbuhan ekonomi
- Industrialisasi dan Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja
dan secara relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada
pembuatan jalan, saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan
teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor pertanian memungkinkan perekonomian
dengan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan kuantitas output
bahan makanan yang sama.
Dengan demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor
industri tanpa menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan
atau kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan
pendapatan di sektor tersebut.
- Strategi Impor dan Promosi Ekspor
Stategi industrialisasi via substitusi impor pada
dasarnya dilakukan dengan membangun industri yang menghasilkan barang-barang
yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain adalah strategi industrialisasi
via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan pada industrialisasi pada
sektor-sektor atau kegiatan produksi dalam negeri yang mempunyai keunggulan
hingga dapat memproduksinya dengan biaya rendah dan bersaing dengan menjualnya
di pasar internasional. Strategi ini secara relatif lebih sukar dilaksanakan
karena menuntut kerja keras agar bisa bersaing di pasar internasional.
H.
Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi
1. Beberapa negara sedang berkembang mengalami
ketidak stabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang
menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa
menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan
perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim
bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
2.
Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi
kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat
menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud
bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti
sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasar masyarakat, pendidikan, irigasi,
penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program
latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada
masyarakat.
3.
Hambatan sosial utama dalam
menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan
laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu secara
intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga
berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah
pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan
menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis,
dan ekonomi.
4. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau
spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak
hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas
produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan
teknologi; tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi
produksi tidak dapat direalisasikan.
I. Aspek Hubungan Ekonomi Internasional Dalam
Pertumbuhan Ekonomi
A.
Perluasan Perdagangan
Negara-negara maju telah berkembang merupakan
sumber atau pensupplai barang-barang kapital. Di samping itu mereka juga
merupakan pasar yang luas dan cukup besar yang membeli ekspor hasil-hasil
pertanian, pertambangan, bahan mentah, ataupun barang-barang manufaktur oleh
negara-negara sedang berkembang.
Penurunan harga di pasar dunia akan
bahan-bahan mentah produk pertanian ataupun hasil pertambangan akan sama
seperti halnya turunnya harga minyak bumi ataupun harga tembaga di pasaran
internasional.
B. Aliran Penanaman Modal (Investasi) Asing
Aliran
kapital atau investasi asing dari luar negeri baik oleh sector pemerintah
maupun swasta asing dapat merupakan suplemen atau pelengkap bagi usaha
pemecahan lingkaran setan kemiskinan. Penanaman modal asing banyak bergerak di
sektor eksplorasi sumber alam berupa pertambangan, kehutanan, perikanan, dan
juga di sektor manufacturing. Swasta asing yang melakukan investasi umumnya
merupakan perusahaan besar multinasional.
C. Bantuan
Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman
Bantuan
asing bisa diberikan secara langsung atau melalui lembaga keuangan
internasional. Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau pinjaman yang
diberikan oleh US-AID (United State Agency for International Development),
suatu lembaga bantuan luar negeri pemerintah Amerika Serikat, atau dari
badan-badan luar negeri
yang serupa dari negara-negara maju telah berkembang lainnya.
J.
Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Dan Di Sulawesi Utara
- Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia :
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2011 adalah sebesar 6,1%. Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas mengungkapkan laju perekonomian pada kuartal III
dan IV/2012 minimal berada di level 6,6% sehingga sasaran pertumbuhan ekonomi
yang dipatok dalam APBN 2012 sebesar 6.5% dapat tercapai. Pertumbuhan ekonomi
sepanjang kuartal I dan II/2012 yang masing-masing sebesar 6,3% dan 6,4%
merupakan modal untuk menggapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi
pada periode selanjutnya.Pertumbuhan tersebut menggambarkan perekonomian yang
kuat dan dapat diandalkan, karena ditopang oleh konsumsi, investasi, dan
belanja pemerintah. Jika kuartal III
kuartal IV bisa 6,6% atau ada di atas itu, [pertumbuhan ekonomi 2012] bisa 6,5.
Berdasarkan prognosis pemerintah, produk domestik bruto (PDB) pada semester
II/2012 tumbuh pada kisaran 6,3%--6,6%. Didorong oleh laju konsumsi masyarakat
4,8%--5,0%, konsumsi pemerintah 7,1%--7,3%, investasi 11,1%--11,3%, ekspor
7,1%--7,3%, dikurangi impor 9,8%--10,0%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi pada semester II/2012 juga didorong oleh belanja pemerintah dan
arus investasi langsung yang makin meningkat, pembangunan infrastruktur, daya
saing, dan produktivitas sektor-sektor ekonomi. Juga tingkat ekspor untuk memacu
pertumbuhan ekonomi. Jika kinerja ekspor positif, maka pertumbuhan ekonomi pada
kuartal II/2012 dapat lebih tinggi dari 6,4%. Ya, kuncinya ekspor. Apakah kita
bisa dekat ke 7% atau lebih dari 7% itu tergantung ekspor.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dunia
setelah Cina. Dengan pertumbuhan ekonomi 6,35 persen, Indonesia masuk dalam
jajaran eliter perekonomian dunia. masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga
dengan kontribusi mencapai 53,5%.
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia hanya kalah dengan Cina. Sepanjang semester I tahun 2012,
pertumbuhan yang mencapai 6,35 persen hanya dikalahkan oleh Cina yang mencatat
pertumbuhan ekonomi 7,85 persen. Indonesia mencatat tren kenaikan dengan
pertumbuhan ekonomi 6,3 persen triwulan I dan naik menjadi 6,4 persen pada
triwulan II. Sedangkan Tiongkok justru melambat yakni dari 8,1 persen menjadi
7,6 persen. Saat ini, Indonesia cukup jauh meninggalkan pesaingnya seperti
Thailand yang sepanjang semester I tahun 2012 tumbuh 2,3 persen, Vietnam 4,3
persen, dan Malaysia 5,15 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga
mengalahkan pertumbuhan ekonomi empat negara lain yang tergabung dalam kelompok
BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan). Pertumbuhan ekonomi India
hanya 5,35 persen, Rusia 4,45 persen Afrika Selatan 2,55 persen, sementara
Brasil hanya mampu tumbuh pada angka 0,65 persen. Kabar ini tentu menjadi kabar
baik bagi kita, suka atau tidak susunan tim ekonomi secara jelas menggambarkan
keberhasilannya. Pertumbuhan ekonomi suatu negara yang tinggi ini tentu akan
berkorelasi dengan penyerapan tenaga kerja, serta berkurangnya angka
pengangguran bagi suatu negara. Hal lain adalah angka kemiskinan akan mengalami
penurunan. Layaklah kita mengapresiasi kinerja tim ekonomi Indonesia yang telah
mampu memberikan yang terbaik, sehingga Indonesia masih memiliki pertumbuhan
ekonomi yang cukup bagus di tengah badai krisis ekonomi Eropa. Walaupun mungkin
ada dampak lain seperti ekspor tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih
tinggi patut diacungi jempol.
-
Pertumbuhan Ekonomi Di Sulawesi Utara :
Pertumbuhan
Ekonomi (PE) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang memiliki wilayah 15 Kabupaten
dan Kota, diprediksikan pada tahun 2012 bisa mencapai 8,5 persen, sementara pertumbuhan
ekonomi provinsi itu pada 2011 mencapai 7,7 persen. Pertumbuhan ekonomi
Sulawesi Utara pada triwulan II 2012 tumbuh sebesar 7,47 persen. Sektor yang
mengalami pertumbuhan tertinggi yakni yakni sektor industri yakni sebesar 9,63
persen kemudian diikuti sektor-sektor lainnya. Sektor lain yang mengalami
peningkatan yakni sektor sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,40
persen, dan sektor keuangan sebesar 8,20 persen. Namun bila dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi triwulan I 2012 sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi
yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh 16,10 persen, sektor
pertanian 15,96 persen dan sektor angkutan komunikasi 15,50 persen. Selain
sektor bangunan, semua sektor ekonomi secara year on year mengalami
pertumbuhan. Sektor yang paling kecil kontribusinya terhadap pertumbuhan adalah
sektor listrik, gas, dan air yang hanya mampu menyumbang sebesar 0,13 persen.
Sub-sektor bahan makanan mampu tumbuh positif sebesar 3,69 persen. Hal ini
karena ada peningkatan produksi pada khususnya didaerah sentra beras yaitu Kabupaten
Bolmong yang mengalami panen di sebagian daerah. Kestabilan harga Kota Manado
sampai dengan akhir triwulan II 2012 cukup terjaga, tercermin dari
tingkat inflasi yang berada dibawah tingkat inflasi nasional dan Zona Sulampua.
Pada akhir triwulan II 2012 inflasi Kota Manado tercatat sebesar 3,73% (yoy),
lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,53% (yoy)
dan tingkat inflasi Zona Sulampua yang tercatat sebesar 4,15% (yoy) serta lebih
rendah dibandingkan tingkat inflasi Kota Manado periode yang sama tahun lalu
tercatat sebesar 5,15% (yoy). Namun demikian, terjadi peningkatan laju inflasi
apabila dibandingkan triwulan lalu yang tercatat sebesar 0,95% (yoy).
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, tekanan Inflasi secara tahunan
terutama didorong oleh meningkatnya tekanan kelompok bahan makanan yang
harganya bergejolak (volatile foods) dan kelompok administered price.
Kinerja perbankan Sulawesi Utara
terus menunjukkan perkembangan yang baik sebagaimana tercermin dari
meningkatnya fungsi intermediasi perbankan serta terjaganya risiko kredit. Pada
triwulan II 2012 aset perbankan Sulut tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan
triwulan lalu tercatat sebesar 23,55% (yoy), sejalan dengan meningkatnya laju
pertumbuhan kredit yang tercatat sebesar 21,54% (yoy). Dari sisi penghimpunan
dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatat pertumbuhan positif meski melambat
dibandingkan triwulan sebelumnya sehingga tercatat sebesar 21,95% (yoy). Dengan
demikian Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan di Sulawesi Utara berada pada
level 113,92% di akhir triwulan II 2012. Beberapa aspek yang mencerminkan
stabilitas sistem perbankan seperti aspek risiko kredit, risiko likuiditas,
risiko pasar dan indikator lainnya relatif terkendali. Non Performing Loans
(NPLs) relatif terjaga berada pada nilai dibawah batas ketentuan BI yaitu
dibawah 5%. Kinerja perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan III-2012 diperkirakan
tumbuh pada kisaran 7,42% - 7,82% (yoy). Beberapa faktor yang mendorong laju
pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan III-2012 diantaranya adalah
peningkatan sumber pendapatan masyarakat seperti pencairan gaji ke-13 dan
Tunjangan Hari Raya (THR) yang bertepatan dengan beberapa event musiman yakni
liburan sekolah, perayaan pengucapan syukur, dan hari raya Idul Fitri. Selain
itu, pembangunan proyek pemerintah dan swasta juga turut berkontribusi terhadap
pencapaian pertumbuhan ekonomi Sulut triwulan III-2012. Sementara itu, Laju
inflasi Kota Manado pada triwulan III 2012 diperkirakan akan mengalami sedikit
peningkatan, yakni berada pada kisaran 4,84%±1% (yoy). Tekanan inflasi relatif terjaga didukung oleh
melandainya harga global komoditas internasional dan masih memadainya kapasitas
produksi seiring dengan pertumbuhan investasi, ditengah peningkatan permintaan
domestik. Namun demikian, terdapat faktor risiko internal dan eksternal yang
dapat memberikan tekanan inflasi fundamental pada triwulan depan, diantaranya
tendensi kenaikan ekspektasi masyarakat Sulut dan kenaikan harga komoditas gula
pasir terkait kebijakan pembatasan peredaran gula pasir.
Sulut
mampu meghadapi krisis, karena pemerintah melakukan beberapa terobosan yang
mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mampu mengatasi krisis dengan
memangun sektor pertanian, perikanan dan juga jasa dan perdagangan serta
pariwisata. Hasil
terbesar pertumbuhan ekonomi saat ini lebih dominan dari sektor jasa perhotelan
dan restoran, yakni mencapai 2 persen dari 21 persen total kontribusi sektoral.
Pada tahun-tahun sebelumnya, sektor pertanian menjadi motor penggerak
perekonomian daerah, kini sektor pertanian menyumbang 0,52 persen. Berharap
sektor agro akan tumbuh kembali dan mampu mengkontribusi pertumbuhan ekonomi
secara maksimal. Apalagi pada Masterplan Percepatan, Perluasan, Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) Sulut masuk dalam koridor Sulawesi sebagai pusat
produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
nasional.
Dengan
kondisi ini, pertumbuhan ekonomi Sulut yang mencapai 7,47 persen ini, masih
lebih baik dari pertumbuhan ekonomi skala nasional. Pertumbuhan ekonomi dalam
skala nasional hanya mencapai sebesar 6,3 persen.
Faktor yang
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ekonomi di suatu negara yaitu iklim,
pendidikan, hak properti, ketersediaan infrastruktur, dan juga kewirausahaan.
Enterpreneurship mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan berbagai cara antara
lain melalui inovasi produk dan proses produksi serta peningkatan produktifitas
melalui peningkatan persaingan. Selain itu, kewirausahaan juga berperan
menjembatani gap antara pengetahuan dan pasar, menciptakan bisnis baru dan
membawa produk baru ke pasar. BI membuat program pelatihan kewirausahaan.
Dengan pelatihan ini akan berperan menjembatani teori dan pengetahuan sehingga
dapat menggarap pasar secara baik dan mendalam lagi.
Program ini
selain dilaksanakan di kantor pusat Bank Indonesia. Selain itu, program ini
juga dilaksanakan di kantor perwakilan Bank Indonesia yaitu Surabaya, Bandung,
Semarang, Makassar, Denpasar, Palembang, dan Yogyakarta.
Target grup
program kewirausahaan ini antara lain mahasiswa, TKI, dan masyarakat umum. Selain itu, BI juga
akan komit melakukan pendampingan yang berkelanjutan terhadap calon wirausaha,
termasuk mendukung upaya calon wirausaha dalam pencarian sumber dana kepada
pihak perbankan.
Bab iii
“ penutup ”
A. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional
bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh
atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth )
adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan
jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
meningkat. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu.
Banyak teori yang mengemukakan
tentang teori pertumbuhan ekonomi, yaitu teori historis, klasik dan neoklasik.
Indikator yang digunakan untuk
menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi :
-
Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik
Bruto)
-
Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional
Bruto)
Dalam
pertumbuhan ekonomi peran pemerintah sangat penting untuk mendukung menciptakan
suasana yang baik sehingga laju ekonomi dapat dicapai dengan baik. Apabila
suasana yang baik dalam suatu negara sudah tercipta maka minat para investor
untuk menanamkan modalnya akan meningkat, persaingan perdagangan bagus dan
masyarakat akan merasa aman dalam melakukan aktifitas sehari-harinya.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan informasi dari apa
pertumbuhan ekonomi itu, teori pertumbuhan ekonomi, cara perhitungan, dan
manfaat pertumbuhan ekonomi, juga kondisi pertumbuhan ekonomi saat ini. Juga
lebih menambah pengetahuan kita dibidang perekonomian Indonesia terlebih khusus
tentang pertumbuhan ekonomi.
Sebagai generasi muda, marilah kita
berusaha membantu pemerintah dalam usaha mengembangkan perekonomian. Walaupun
dalam hal yang kecil seperti berbisnis kecil-kecilan dan menjalankan kewajiban
kita kepada pemerintah dengan baik. Karena, Pertumbuhan
perekonomian membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Yaitu jika
perekonomian dinegara kita baik, maka negara kita akan sejahtera dan akan lebih
maju lagi seperti negara-negara yang lain.
“ DAFTAR PUSTAKA ”
-
Wikipedia Internet
-
manado.tribunnews.com
-
Ini blog pertama saya.. Semoga bermanfaat yah ? :D
BalasHapusTeton Ridge Titanium Wallet - TITanium Arts
BalasHapusTeton Ridge Titanium Wallet – TITanium Arts. titanium lug nuts Teton Ridge Titanium Wallet – TITanium Arts titanium wheels · Teton Ridge TITNNACOR. Teton Ridge TITNACOR. titanium screws Teton Ridge titaum TITNACOR. Teton Ridge titanium properties TITNACOR. Teton Ridge TITNACOR.